Strategi Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim di Indonesia.
Tahukah kamu?
Sektor bangunan gedung di Indonesia menyumbang 41 persen konsumsi listrik nasional, dan 60 persen energinya habis untuk AC. Kebayang kalau urbanisasi makin bertambah, emisinya juga bakal makin besar.
Solusinya, kita butuh Bangunan Tahan Iklim. Bangunan yang didesain lebih nyaman, hemat energi, dan tahan cuaca ekstrem sesuai kondisi alam sekitar.
Ciri-cirinya sederhana tapi penting. Mulai dari ventilasi dan pencahayaan alami, material ramah lingkungan, pakai data iklim lokal, hingga memanfaatkan energi terbarukan. Target efisiensi energinya juga jelas, OTTV di bawah 35 W per meter persegi.
Salah satu contohnya, Purwarupa Rusun Hemat Energi di Kota Tegal hasil kolaborasi SATREPS, JICA, KemenPU, dan BMKG. Didesain dengan ventilasi silang, pencahayaan alami, dan orientasi bangunan yang sesuai iklim setempat.
Bangunan Tahan Iklim bukan sekadar soal desain keren, tapi langkah nyata untuk hadapi krisis iklim. Yuk, mulai peduli dari lingkungan sekitar.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SatuCiptaKaryaSatu #1CK1
#BangunanTahanIklim
#SainsPrima
#RabuMauTahu
